BAB 1
PENDAHULUAN
Akuntansi Internasional berbeda dengan akuntansi lainnya
Akuntansi
memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang dari
ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi mengenai perusahaan dan
transaksinya untuk memfasilitasi keputusah alokasi sumber daya oleh para
pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan
dan bermanfaat, maka sumber daya yang terbatas itu dapat dialokasikan secara
optimal, dan sebaliknya alokasi sumber daya menjadi kurang optimal jika
informasi kurang andal dan tidak bermanfaat.
Sebuah
perusahaan yang beroperasi semata-mata di dalam batasan-batasan suatu Negara
tertentu tidak lagi tersekat dan dipisahkan dari aspek-aspek akuntansi yang
bersifat internasional. Hal ini karena ketergantungan kepada pemasok
internasional yang menuntut untuk menekan biaya produksi dan berupaya untuk
selalu kompetitif secara global, semua ini telah menjadi sesuatu yang umum dan
wajar dalam bisnis dewasa ini.
·
Tiga bidang akuntansi internasional
Akuntansi
mencakup beberapa proses luas, yaitu :
1. Pengukuran adalah proses
mengidentifikasi, mengelompkkan, dan menghitung aktiva ekonomi atau transaksi.
2. Pengungkapan dalah proses dimana
pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan.
3. Auditing adalah proses dimana
kalangan professional akuntansi khusu (auditor) melakukan atestasi (pengujian)
terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
·
Sejarah Akuntansi Internasional dan
trend kebijakan sektor keuangan internasional
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Dimana sistem pembukuan berpasangan
(double-entry bookkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan
akuntansi yang kita ketahui hari ini, berawal dari Negara-negara kota di Italia
pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu
para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir
bersamaan, para fiilsuf bisnis di Belanda mempertajam cara menghitung
pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Perancis menemukan keuntungan
merupakan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Pembukuan
berpasangan mencapai kepulauan Inggris. Perkembangan Inggris Raya menciptakan
kebutuhan yang tidak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk
mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan
perusahan colonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan
ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu
profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama
tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh
Amerika Utara, tetapi juga di selurug wilayah Persemakmuran Inggris yang ada
waktu itu.
Sistem
akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di
Afrika yang ada dibawah pemerintah Perancis, sedangkan kerangka pelaporan
sistem Jerman terbukti berpengaruh di Jepangm Swedia, dan Kekaisaran rusia.
Seiring
dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selam paruh pertama abad
ke-20, kerumitan-kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul juga secara
bersamaan. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan
merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas.
Setalah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi makin terasa dengan sendirinya pada
Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang,
factor yyang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti
Brasil, Israel, Meksiko, Filipina, Swedia, dan Taiwan.
·
Peran akuntansi dalam bidang usaha
dan pasar modal global
Data
statistic memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah
melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990.
Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih
dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui
nilai lebih dari 1,5 triliun dolar.
Dengan
makin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan
dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh
dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup
singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga
bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan
meningkatkan ketebukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor
internasional.
BAB 2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Faktor
yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
1. Sumber pendanaan. Di Negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, seperti Amerika dan Inggris, akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa deoan dan risiko terkait.
Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan pemilikan publik
yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan
sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang konserfatif dalam meminimumkan pembayaran
dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi
para peminjam.
2. Sistem hukum. Sistem hukum menentukan bagaimana
individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya
diambil dari hukum Romawi da kode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut
sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur. Hukum umum berkembang atas dasar kasus per
kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.
3. Perpajakan. Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam
keperluan pajak.
4. Ikatan politik dan ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi
dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan
berpasangan (double entry) yang berawal dari Italia pada tahun 1400-an secara
perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembauran (renaissance) lainnya. Integarasi ekonomi melalui pertumbuhan
perdagangan dan arus modal internasional merupakan pendorong kuat akan
konvergensi standar akuntansi.
5. Inflasi. Inflasi mengaburkan biaya historis
akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan
beban-beban terkait, sementara disisi lain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan.
6. Tingkat perkembangan ekonomi. Faktor ini memengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi.
7. Tingkat pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan
disuatu Negara secara umum juga rendah. Pada situasi lainnya, sebuah Negara
harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain untuk
memperoleh kualifikasi yang layak.
8. Budaya. Disini budaya berarti nilai-nilai
dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum).
·
Pendekatan perkembangan akuntansi
dalam ekonomi yang berorientasi pasar
Mueller mengidentifikasikan
empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara Barat
dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
1. Pendekatan makroekonomi, praktik
akuntansi didapatkan dari dan dirancang untik meningkatkan tujuan makroekonomi
nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan
nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan
kebijakan nasional.
2. Pendekatan mikroekonomi, akuntansi
berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan
secara individu yang memiliki tujuan untuk hidup. Untuk mencapai tujuan ini,
perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki. Juga sama pentingnya
bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan
mengendalikan aktivitas usaha.
3. Pendekatan disiplin independen,
akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan
dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi
dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses
bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis
menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi
melalui pengalaman, praktik, dan intuisi.
4. Pendekatan yang seragam, akuntansi
distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif oleh
pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian
akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Secara umum, pendekatan seragam digunakan di Negara-negara dengan keterlibatan
pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi digunakan
antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan
pajak, dan mengendalikan harga.
·
Perbedaan antara penyajian wajar dan
kepatuhan terhadap hukum dan Negara mana yang dominan penerapannya
1. Akuntansi dalam Negara-negara hukum
umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi
dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara keuangan dan pajak. Pasar saham
mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk
kebutuhan informasi investor luar. Penetuan standar akuntansi cenderung
merupakan aktivitas sektor swasta dengan pernana penting yang dimainkan oleh profesi
akuntansi.
2. Akuntansi dalam Negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak
membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan
dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”) mendominasi sumber keuangan dan
pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Penentuan standar
akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor public dengan relative sedikit
pengaruh dari profesi akuntansi.
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang
besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :
1. Depresiasi, dimana beban ditentukan
berdasarkan penurunan kegunaan suatu asset selama masa manfaat ekonomi
(penyajian wajar) atau jumlah yang ditentukan untuk tujuan pajak (kepatuhan
hukum)
2. Sewa guna usaha yang memiliki
substansi pembelian asset tetap (properti) diperlakukan seperti sewa operasi
yang biasa (kepatuhan hukum)
3. Pensiun dengan biaya yang diakui
pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut
dasar dibayar pada saan berhentu bekerja (kepatuhan hukum).
Ø Belanda dan Meksiko merupakan
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum dengan akuntansi “penyajian
wajar”.
Ø Beberapa Negara tertentu di Amerika
Selatan memiliki akuntansi dengan kesesuaian terhadap hukum. Akan tetapi dengan
penyesuaian terhadap inflasi.
BAB 3
AKUNTANSI KOMPARATIF
Istilah standar akuntansi dan penentuan standar
7.000 sampai 8.000 perusahaan Eropa yang terdaftar sekarang
harus meyiapkan laporan keuangan konsolidasi mereka yang sesuai IFRS. Akan
tetapi sekitar 3 juta perusahaan Eropa yang tidak terdaftar tidak terpengaruh
secara langsung oleh persyaratan IFRS. Beberapa istilah dari standar akuntansi,
adalah :
-
Pelaporan keuangan yang didasarkan
pada prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP)
-
IFRS (International Financial
Reporting Standards)
-
IASB (International Accounting
Standards Board)
·
Perbedaan prakter akuntansi dengan
standar akuntansi yang ditentukan
Standar akuntansi merupakan
hasil dari susunan standar. Praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari
apa yang diharuskan standar, karena pertama, dibanyak Negara hukuman untuk
kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
Perusahaan tidak selalu mengikuti standar yang ada jika tidak dipaksakan. Kedua,
perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan. Ketiga, beberapa Negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari
jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan
posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan standar biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor
umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti
pengguna dan penyusun laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi
perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keamanan. Pasar saham bisa
memengaruhi proses tersebut dan bisa berada pada pihak sektor umum atau swasta,
bergantung pada negaranya. Peran dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam
menyusun standar akuntansi berbeda di setiap Negara. Perbedaan ini membantu
menjelaskan kenapa setiap standar berbeda di seluruh Negara.
·
Sistem akuntansi di Negara-negara
maju
-
Prancis
Setiap perusahaan harus membuat panduan akuntansi jika dianggap perlu untuk
memahami dan mengatur proses akuntansi. Pada tingkat minimum, panduan tersebut
meliputi grafik keuangan dan penjelasan tentang keseluruhan sistem akuntansi,
deskripsi semua prosedur pengolahan dan pengaturan data, sebuah pernyataan
komprehensif tentang prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari laporan keuangan
tahunan, dan prosedur yang digunakan dalam mandat akuntansi persediaan tahunan.
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga
memiliki pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi
tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk
perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan
menghitung penghasilan wajib pajak
-
Jerman
Laporan keuanga lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan
manajemen perusahaan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan pajak dan yang
dipublikasikan dalam laporan keuangan tidak dibedakan.
Akuntansi Jerman tergantung pada keputusan Undang-undang dan pengadilan. Ada
dua undang-undang, yaitu perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada
pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam
laporan keuangan gabungan mereka, dan penetapan perusahaan sektor swasta untuk
menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
-
Republik Ceko
Akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh Commercial Code, Sccountancy Act, dan
dekrit Menteri Keuangan. Pasar modal sejauh ini memiliki sedikit pengaruh, dan
walaupun jerman merupakan asal Commercial Code, legislasi pajak tidak
berpengaruh langsung.
Proses audit diatur oleh Act on Auditors, yang dikeluarkan pada tahun 1992.
Undang-undang ini membentuk Chamber of Auditors, sebuah badan professional yang
mengatur dirinya sendiri yang mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan
menertibkan auditor, penyusunan standar audit, dan regulasi praktik audit,
seperti format laporan audit.
-
Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan
laporan keuangan yang cukup bebas, tapi standar praktik professional yang
sangat tinggi. Belanda merupajan sebuah Negara hukum, namun akuntansinya
diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi
pajak merupajan dua aktivitas yang terpisah lebih lanjut lagi, orientasi
kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.
-
Inggris
Susunan standar Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsip
akuntansi (dikeluarkan oleh Institute of Chartered Accountants in England and
Wales) hingga pada bentuk Accounting Standards Streering Committee pada tahun
1970, yang selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee
(ASC). ASC meresmikan Statement on Standard Accounting Practice (SSAPs). SSAPs
dikeluarkan dan dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi, yang semuanya bisa
memveto standar tersebut. Kekuasan veto dari organisasi-organisasi tersebut
sering kali menghasilkan penundaan yang lama dan persetujuan dalam
mengembangkan SSAPs. Selain itu, SSAPs lebih bersifat rekomendasi daripada
persyarat wajib dan hanya memiliki sedikit otoritas.
Kasus 2-1 Apakah Klasifikasi Akuntansi Telah Ketinggalan
Zaman ?
1.
Apakah anda setuju dengan pendapat
yang dikemukakan Cairn bahwa klasifikasi akuntansi terlalu sederhana dan kurang
relevan dalam dunia saat ini ? Apakah usaha-usaha untuk mengklasifikasikan
skuntansi tidak bermanfaat dan ketinggalan zaman ? Mengapa atau mengapa tidak ?
Jawaban : tidak setuju,
karena akuntansi saat ini sudah cukup berkembang. Dalam proses penyajiannya
sudah ada standarnya, seingga akan lebih mudah dalam proses pengambilan
keputusan. Klasifikasi akuntansi sebenarnya memiliki manfaat bagi perkembangan
akuntansi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan akuntansi mampu mengembangkan
sistem akuntansi yang sudah ada dilingkungan perusahaan untuk menghasilkan
informasi dalam proses pengambilan keputusan.
2.
Beberapa pengamat berpendapat bahwa
pelaporan keuangan semakin mirip di kalangan perusahaan “kelas dunia”
perusahaan-perusahaan multinasional terbesar di dunia dan khususnya yang mencatatkan
sahamnya di bursa efek utama seperti London, New York, dan Tokyo. Apakah
relevansinya pendapat ini terhadap klasifikasi akuntansi dan apa saja faktor
yang menyebabkan terjadinya hal ini ?
Jawaban : pelaporan
keuangan pada perusahaan “kelas dunia” saat ini sudah menyesuaikan dengan
prinsip laporan keuangan perusahaan multinasional lainnya agar dapat digunakan
sebagai sarana informasi bagi pengguna di seluruh dunia. Faktor yang dapat
menyebabkan hal ini adalah kemajuan teknologi yang sangat cepat saat ini dalam
mengakses informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar